Kamis, 27 Mei 2010

secangkir kata dalam arti

ku berjalan menyusuri koridor gelap
hening tanpa suara
hanya ditemani getaran jiwa
bergaung sampai ke relung hati

ditemani suara jankrik malam
merdu mengalun penuh tawa
ditambah dengan suara detakan kakiku
aku berjalan

tanpa kusadari didalam hatiku
selalu terlintas wajahmu
walau malam ini kelam bersimpuh
tapi wajahmu mengundang tawa bahagiaku

terang bulan purnama seakan menghiasi gelap malam
yang penuh dengan rasa kegelisahan
gundah kelana penuh perasaan
menapaki jalan yang penuh arti

akankah semua berjalan indah
itu tak bisa dipahami
akankah semua berakhir
hanya maut yang membuat cintaku mati

Tidak ada komentar:

Posting Komentar