hari rabu abupun telah kita lewati. awal
yang harus dijalani oleh umat kristiani
untuk menjalani penantian
akan hari kebangkitan Tuhan Yesus Kristus.
ketika kita menerima abu
yang diberikan imam pada perayaan rabu abu
secara jelas ingin mengatakan bahwa kita
orang yang berdosa.
goresan abu di dahi kita
menjadi lambang keberdosaan kita dan itu adalah
hal yang tidak bisa kita pungkiri dalam dunia ini.
pada masa prapaskah ini sekali lagi,
tanpa merasa bosa sedikitpun Tuhan memberikan
pengampunan kepada kita semua.
tinggal bagaimana sekarang kita
mau membalas rahmat Tuhan yang tidak ternilai
oleh hal apapun yang ada didunia ini.
pertanyaan yang kita bisa refleksikan untuk
kehidupan kita dalam masa prapaskah ini adalah
'apakah kita mau mempersembahkan diri
kita yang penuh dosa kepada Tuhan
atau kita mau memberikan diri
kita yang terbaik untuk hari kebangkitan Tuhan?'
memang tidak bisa
kita akan seratus persen terlepas dari dosa.
manusia sedikit ataupun besar pasti selalu melakukan dosa
dengan segala kekhilafannya.
Tuhan memberikan kesempatan kepada
kita pada masa prapaskah ini untuk membersihkan diri.
goresan salib dari abu daun palma yang diberkati itu
adalah simbol yang nyata atas penghapusan dosa
dan ajakan Tuhan agar kita
kembali kepada-Nya dan jalan-Nya yang lurus.
dengan berpantang dan berpuasa
adalah kesempatan yang Tuhan berikan
kepada kita untuk menahan emosi dan mengendalikan diri.
Tuhan selalu mengatakan
' Janganlah mukamu murung ketika kamu berpuasa ataupun berpantang.
berusahalah untuk bersikap biasanya.' dan ketika kamu memberikan
pertolongan kepada orang
jangan diketahui oleh orang disisi mu,
sebab Tuhan berkata, ' Apa yang diperbuat tangan kananmu,
jangan sampai diketahui oleh tangan kirimu'. biarlah hanya Tuhan Allahmu
yang mengetahuinya. dan kebaikan kamu akan dibalas
didalam surga ketika
kamu mendapatkan kehidupan yang kekal dan abadi bersama-NYa.'
yang harus dijalani oleh umat kristiani
untuk menjalani penantian
akan hari kebangkitan Tuhan Yesus Kristus.
ketika kita menerima abu
yang diberikan imam pada perayaan rabu abu
secara jelas ingin mengatakan bahwa kita
orang yang berdosa.
goresan abu di dahi kita
menjadi lambang keberdosaan kita dan itu adalah
hal yang tidak bisa kita pungkiri dalam dunia ini.
pada masa prapaskah ini sekali lagi,
tanpa merasa bosa sedikitpun Tuhan memberikan
pengampunan kepada kita semua.
tinggal bagaimana sekarang kita
mau membalas rahmat Tuhan yang tidak ternilai
oleh hal apapun yang ada didunia ini.
pertanyaan yang kita bisa refleksikan untuk
kehidupan kita dalam masa prapaskah ini adalah
'apakah kita mau mempersembahkan diri
kita yang penuh dosa kepada Tuhan
atau kita mau memberikan diri
kita yang terbaik untuk hari kebangkitan Tuhan?'
memang tidak bisa
kita akan seratus persen terlepas dari dosa.
manusia sedikit ataupun besar pasti selalu melakukan dosa
dengan segala kekhilafannya.
Tuhan memberikan kesempatan kepada
kita pada masa prapaskah ini untuk membersihkan diri.
goresan salib dari abu daun palma yang diberkati itu
adalah simbol yang nyata atas penghapusan dosa
dan ajakan Tuhan agar kita
kembali kepada-Nya dan jalan-Nya yang lurus.
dengan berpantang dan berpuasa
adalah kesempatan yang Tuhan berikan
kepada kita untuk menahan emosi dan mengendalikan diri.
Tuhan selalu mengatakan
' Janganlah mukamu murung ketika kamu berpuasa ataupun berpantang.
berusahalah untuk bersikap biasanya.' dan ketika kamu memberikan
pertolongan kepada orang
jangan diketahui oleh orang disisi mu,
sebab Tuhan berkata, ' Apa yang diperbuat tangan kananmu,
jangan sampai diketahui oleh tangan kirimu'. biarlah hanya Tuhan Allahmu
yang mengetahuinya. dan kebaikan kamu akan dibalas
didalam surga ketika
kamu mendapatkan kehidupan yang kekal dan abadi bersama-NYa.'
Tidak ada komentar:
Posting Komentar